Selasa, 14 April 2015

48 Hukum Kekuasaan Robert Greene Update 2015 Teknokrat


 48 Hukum Kekuasaan Robert Greene Update 2015 Teknokrat

Hay sobat tekno, sesuai judul, kali ini imam tekno akan share tentang tugas Teori Organisasi, yaitu 48 Hukum Kekuasaan Robert Greene Update 2015 Teknokrat, dengan menerapkan salah satu dari Teori 48 Hukum Kekuasaan Robert Greene Update 2015 Teknokrat ini dalam kehidupan sehari2 kalian maka kehidupan kalian akan lebih baik untuk kedepannya.

Baiklah tanpa banyak basa - basi lagi berikut saya bagikan 48 Hukum Kekuasaan Robert Greene Update 2015 Teknokrat:

Pada Buku The 48 Laws of Power terdapat 48 Hukum Kekuasaan Robert Greene Update 2015 Teknokrat.

Hukum 1: “
Jangan pernah terlihat lebih baik dari atasan anda.”
Senantiasalah buat atasan Anda lebih superior, lebih nyaman. Buatlah atasan Anda tampil lebih brilian daripada yang sesungguhnya. Jangan sampai dia merasa terancam. Jangan berlebihan menunjukan kelebihan Anda.

Hukum 2: “
Jangan pernah terlalu mempercayai teman, tetapi pelajarilah cara memanfaatkan musuh.
Ingat : sebagian besar manusia jatuh karena temannya. Bukan musuh yang utama menyebabkan Anda kalah atau jatuh atau sengsara, tetapi teman-teman Andalah yang punya peluang/ potensi menyebabkan hal itu. Hati-hati.
Hukum 3: “Sembunyikan niat anda.”
Jangan pernah utarakan tujuan yang sebenarnya dibalik tindakan Anda. Simpan baik-baik niat Anda yang sesungguhnya. Janganlah Anda terlalu polos. Terlalu transparan sehingga mudah dibaca semua orang. Tidak semua orang suka meski niat Anda itu baik.

Hukum 4: “
Senantiasa bicara lebih sedikit dari yang diperlukan.”
Orang terkesan pada Anda bukan karena Anda banyak bicara. Bicaralah sedikit mungkin. Semakin Anda banyak bicara, semakin banyak kelemahan Anda yang dapat dinilai orang. Jangan terlalu berterus-terang.

Hukum 5: “
Begitu banyak hal bergantung dari reputasi, jagalah reputasi dengan nyawa anda.
Reputasi itu landasan, harga dan nilai diri Anda sebagai manusia. Ciptakan Reputasi yang kuat, kokoh sehingga tidak bisa diserang apalagi dihancurkan oleh orang. Jangan ada celah sedikitpun bagi reputasi Anda.

Hukum 6: “
Carilah perhatian berapapun harga yang harus dibayar.”
Popularitas itu pintu untuk kesuksesan. Jika Anda tidak dikenal, bagaimana Anda bisa mencapai cita-cita? Bagi seorang politisi: cercaan, hinaan, olok-olokan, kritik dst pun akan dijadikan peluang untuk cari perhatian/ketenarannya. Manfaatkan sebaik-baiknya.

Hukum 7: “
Mintalah orang lain bekerja keras bagi anda, tetapi senantiasalah menerima pujian atas kerja keras mereka.”
Pergunakan kebijaksanaan, ilmu pengetahuan, riset orang lain untuk membantu tujuan Anda. Jangan pernah lakukan sendiri apa yang bisa dilakukan orang lain untuk Anda. Gunakan semua pesona dan kemampuan Anda untuk menggerakan orang lain.

Hukum 8: “
Usahakan agar orang lain mendatangi anda, pergunakan umpan bila perlu.”
Ketika orang lain bertindak, selalu lebih baik Anda pegang kendali.

Hukum 9: “
Raihlah kemenangan lewat tindakan anda, jangan pernah menang lewat perdebatan.”
Jauh lebih baik Anda menang tanpa mengucapkan satu kata pun.

Hukum 10: “
Infeksi : hindarilah orang-orang yang tidak bahagia dan sial.”
Sial, frustasi, kegilaan, dan kesengsaraan itu menular.
Hukum 11: " Usahakan orang lain agar tetap tergantung pada anda."
Untuk mempertahankan kebebasan, Anda harus selalu dibutuhkan dan diinginkan. Semakin sering Anda dijadikan andalan, semakin besar kebebasan yang Anda miliki. Bikin orang yang tergantung pada Anda merasa makmur dan bahagia.

Hukum 12: "
Pergunakanlah kejujuran dan kemurahan hati selektif untuk memperdaya korban anda."
Satu tindakan tulus dan jujur akan tutupi lusinan kecurangan Anda. Bertindaklah jujur dan hati seolah terbuka untuk runtuhkan benteng musuh.

Hukum 13: "
Saat meminta bantuan, jangan pernah pancing belas kasihan atau rasa syukur mereka ."
Jika minta tolong pada seorang teman, jangan repot-repot mengingatkan jasa baik yang pernah Anda berikan padanya dimasa lalu. Budi baik itu mudah menguap.

Hukum 14: "
Berperanlah sebagai seorang teman, bekerjalah sebagai mata-mata."
Kenalilah teman dan rival Anda, kumpulkan semua informasi maka Anda akan selalu selangkah lebih maju dari mereka. Informasi = kekuatan.

Hukum 15: "
Hancurkanlah musuh anda secara total."
Semua penguasa dan pemimpin pasti tahu bahwa seorang musuh yg ditakuti harus dihancurkan total. Musuh yang ditakuti itu seperti bara api yang tidak boleh dibiarkan menyala. Meski dia suram, pada akhirnya akan menyala dan membakar Anda.

Hukum 16: "
Pergunakanlah ketidakhadiran anda untuk meningkatkan respek dan penghormatan."
Semakin sering Anda tampil, semakin Anda tampak biasa-biasa saja. Anda harus tahu kapan Anda harus tampil dan kapan harus menghilang. Buatlah ketidakhadiran Anda menimbulkan kebutuhan dan kerinduan orang lain.

Hukum 17: "
Usahakan agar orang lain selalu merasakan terror : kembangkan aura tak bias ditebak."
Jangan tampilkan sikap yang mudah ditebak. Manusia punya kebutuhan tak terhingga dan kepuasan yang tak terbatas. Sikap Anda yang mudah ditebak, memberi mereka kendali atas diri Anda.

Hukum 18: "Jangan bangun benteng untuk lindungi diri sendiri - Isolasi adalah sesuatu yang berbahaya."

Dunia ini berbahaya, musuh ada dimana-mana. Suatu benteng mungkin adalah tempat teraman tapi sekaligus menghalangi Anda memperoleh informasi yang sangat berguna. Benteng malah bisa membuat Anda terpojok.

Hukum 19: "Ketahuilah siapa yang Anda hadapi - Jangan singgung perasaan orang yang salah."
Ada banyak jenis orang di dunia. Tidak ada yang sama. Jika Anda menyakiti orang yang salah, maka Anda akan habiskan waktu seumur hidup Anda untuk hadapi mereka yang ingin balas dendam. Bijak memilih musuh.

Hukum 20: "Jangan berkomitmen kepada siapa pun."
orang yang selalu terburu-buru memihak adalah orang bodoh. Jangan berkomitmen kepada pihak manapun. Dengan mempertahankan kebebasan Anda, artinya Anda konsisten dengan tujuan pribadi Anda. Anda menjadi tuan atas diri Anda dan orang lain.

Hukum 21: "Berpura-puralah menjadi orang tolol untuk menangkap seorang yang tolol - Berilah kesan bahwa Anda lebih bodoh daripada sasaran Anda."
Fakta bahwa tidak seorang pun merasa senang lebih bodoh daripada orang lain. Karena itu triknya adalah membuat korban Anda merasa pintar. Lebih pintar.

Hukum 22: "Manfaatkan taktik menyerah: Ubah kelemahan menjadi kekuatan."
Saat Anda lemah jangan pernah demi kehormatan. Lebih baik Anda menyerah. Menyerah memberi Anda waktu untuk memulihkan diri sambil menunggu lawan Anda lemah atau berkurang kekuatannya. Saat dia lengah, taklukanlah.

Hukum 23: "Himpun kekuatan Anda."
Hemat kekuatan dan energi Anda dengan menjaganya agar tetap terhimpun pada titik terkuat.

Hukum 24: " Berperanlah sebagai seorang penghuni istana yang sempurna."
Seorang penghuni istana yang sempurna mampu memainkan ketrampilan politik. Menguasai seni berbicara yang baik. Tahu bagaimana menyanjung atau merendah kepada yang lebih superior dan tahu cara memaksa orang dengan cara yang anggun.

Hukum 25: " Ciptakan kembali diri Anda sendiri."
Jangan pernah terima peran-peran yang diberikan masyarakat kepada Anda. Buat Indentitas sendiri. Jadilah Master Image bagi diri Anda sendiri. Jangan biarkan orang lain yang menentukannya untuk Anda. Tampilkan karakter Anda sendiri yang hebat.

Hukum 26: "Jagalah agar kedua tangan Anda tetap bersih."
Anda harus terlihat sebagai sosok teladan kesopanan. Kedua tangan Anda tidak boleh kotor. Anda harus terlihat tanpa cela dan tidak pernah lakukan kesalahan atau perbuatan buruk. Pertahankan penampilan sempurna dengan mencari kambing hitam.

Hukum 27: "
Bermainlah dengan kebutuhan orang lain untuk mempercayai sesuatu untuk menciptakan pengikut yang setia."
Setiap orang pasti punya kebutuhan yang sangat besar untuk mempercayai sesuatu. Berikanlah ritual untuk pengikut Anda dan minta mereka lakukan pengorbanan.

Hukum 28: "Bertindaklah dengan berani."
Jika Anda tidak yakin pada suatu hal, jangan berusaha melakukannya. Keraguan akan pengaruhi tindakan. Kesalahan apapun yang Anda lakukan dengan berani akan mudah ditutupi atau diralat dengan keberanian yang lebih besar. Semua orang kagum pada pemberani.

Hukum 29: "Buatlah rencana hingga tuntas."
Akhir segala sesuatu amat penting. Buatlah rencana hingga tuntas dengan perhitungkan semua kemungkinan. Bimbinglah keberuntungan dengan lembut dan bantulah tentukan masa depan Anda dengan berfikir jauh ke depan.
Hukum 30: " Berilah kesan bahwa prestasi Anda tampaknya mudah sekali dicapai."
Tindakan Anda harus tampak alami dan mudah. Semua trik dan kerja keras yang Anda lakukan untuk mencapai prestasi harus Anda sembunyikan. Kesankan bahwa semua prestasi Anda itu mudah Anda raih.

Hukum 31: "
Kendalikanlah pilihan-pilihan anda : surulah orang lain memainkan kartu yang anda bagikan."
Tipuan terbaik adalah yang sepertinya diberi pilihan. Tapi sesungguhnya mereka adalah boneka Anda. Beri pilihan apa pun yang dipilih orang, pasti tetap menguntungkan Anda. Beri orang pilihan simalakama.

Hukum 32: "Bermainlah sesuai dengan fantasi orang lain."
Kebenaran sering kali dihindarkan orang karena kebenaran sering bersifat buruk dan tidak menyenangkan. Jangan pernah cari/ungkap kebenaran dan realita kecuali Anda siap menghadapi amarah kekecewaan orang lain.

Hukum 33: "Ketahuilah kelemahan setiap orang."
Semua orang pasti punya kelemahan. Pernah salah. Punya dosa besar dst. Manfaatkanlah.

Hukum 34: "Jadilah seorang bangsawan dengan cara Anda sendiri - Bersikaplah bak seorang raja jika ingin diperlakukan seperti raja.”
Cara Anda bersikap dan membawa diri menentukan bagaimana sikap orang lain terhadap Anda. Buatlah diri Anda layak dihormati dan dihargai.

Hukum 35: "Kuasailah seni memilih waktu yang tepat."
Jangan pernah terlihat terburu-buru, tergesa-gesa dan kehilangan kendali terhadap diri Anda dan terhadap waktu. Belajarlah mundur jika saatnya belum tepat dan belajarlah menyerang secara mematikan jika saatnya sudah tepat. Kontrol waktu di tangan Anda.

Hukum 36: "Sepelekan semua hal yang tak bisa Anda miliki. Pengabaian adalah balas dendam yang terbaik."
Dengan mengatakan suatu masalah adalah sepele, Anda telah bangun eksistensi dan kredibilitas Anda. Jangan beri perhatian pada musuh Anda. Abaikan.

Hukum 37: "Ciptakan tontonan yang memikat."
Gelarlah pertunjukan memikat pada orang-orang sekiling Anda atau pada rakyat. Beri tipuan-tipuan cerdik /cantik. Saat orang-orang/ rakyat terpesona dengan permainan memikat yang Anda suguhi, tak seorang pun menyadari apa yang sesungguhnya niat Anda.

Hukum 38: "Berfikirlah sesuka Anda tetapi bersikaplah seperti orang lain."
Jika Anda utarakan kebenaran/bongkar kebusukan, banyak orang akan salah paham. Jika Anda utarakan kebenaran, orang-orang akan menuduh Anda cari perhatian. Mereka cari cara menghancurkan Anda. Sebarlah ide-ide Anda itu pada teman-teman dekat dulu.

Hukum 39: "Aduk-aduk air untuk menangkap ikan."
Amarah dan emosi itu kontraproduktif. Anda harus tetap tenang dan objektif. Buatlah musuh Anda marah. Temukan celah dalam kesombongan musuh-musuhmu yang bisa Anda pergunakan untuk membuat mereka bingung dan untuk mengendalikan mereka sepenuhnya.
Hukum 40: "Bencilah segala hal yang diperoleh secara cuma-cuma/ gratis."
Segala hal yang ditawarkan secara Cuma-cuma sering mengandung bahaya, jebakan, dsj. Sesuatu yang Cuma-cuma biasanya mengandung trik dan maksud tersembunyi. Bersikap royallah dengan uang Anda. Dengan memberi, Anda punya magnet kekuasaan

Hukum 41: "
Hindarilah mengambil alih posisi orang yang hebat."
Jika Anda menggantikan seseorang yang hebat, Anda harus mencapai prestasi dua kali lipatnya. Dengan berprestasi dua kali lipat barulah Anda dianggap lebih baik dari yang Anda gantikan. Ciptakan ketenaran dan indentitas Anda sendiri dengan mengubah sejarah.

Hukum 42: "
Seranglah si gembala, maka domba-dombanya pasti berhamburan."
Jangan biarkan ada seorang pengacau atau bawahan yang arogan. Singkirkanlah mereka.

Hukum 43: "Kenalilah hati dan pikiran orang lain."
Anda harus mampu membujuk orang lain agar mau bertindak sesuai keinginan Anda. Cara membujuk orang adalah dengan mengetahui cara berfikir dan kejiwaannya. Mengabaikan hati dan pikiran orang lain akan menimbulkan kebencian kepada Anda.

Hukum 44: "Perdaya dan pancing amarah orang lain dengan efek cermin."
Cermin melambangkan realita, tapi juga alat untuk menipu. Saat Anda mencerminkan musuh-musuh Anda dengan melakukan tindakan yang persis sama seperti yang mereka lakukan, mereka tidak bisa mengetahui strategi Anda.

Hukum 45: "Sampaikan ceramah tentang kebutuhan untuk berubah, tapi jangan terlalu melakukan banyak perubahan dalam waktu singkat."
Terlalu banyak perubahan dalam waktu singkat akan menimbulkan traumatis dan mengakibatkan revolusi. Jika Anda baru berkuasa, lakukan perubahan bertahap.

Hukum 46: "Jangan pernah terlihat terlalu sempurna."
Terlihat selalu lebih baik dari orang lain bisa menimbulkan bahaya. Tampak sempurna, tidak miliki kesalahan atau kelemahan adalah lebih berbahaya. Iri hati menimbulkan musuh-musuh bisu. Sesekali buat salah yang remeh.

Hukum 47: "Jangan melebihi sasaran yang telah Anda tentukan. Dalam hal meraih kemenangan, belajarlah untuk tahu kapan Anda harus berhenti.”
Tetapkan satu tujuan Anda dan setelah Anda mencapainya, berhentilah. Jangan kesuksesan membuat Anda angkuh. Buatlah rencana sasaran baru dengan hati-hati.

Hukum 48: "Jadilah seperti uap yang tak berbentuk."
Dengan memiliki bentuk, Anda rawan terhadap serangan. Usahakan untuk terus bergerak dan adaptasi. Cara terbaik melindungi diri adalah dengan tetap fleksibel dan tak berbentuk. Jangan mengandalkan keteraturan kekal dan stabilitas. Semua pasti berubah. Tidak ada prinsip, hanya ada peristiwa. Tidak ada yang baik dan jahat, hanya ada situasi. Semua nilai-nilai tergantung waktu dan situasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar