Washington - Serangan cyber oleh para cracker semakin bergejolak di dunia maya. Biro sekuriti Symantec coba menganalisis dari mana para cracker ini menjalankan aksinya dan hasilnya, mereka menobatkan sebuah kota di China sebagai ibu kota cracker dunia.
Adalah kota Shaoxing di Negeri Tirai Bambu yang disebut sebagai asal muasal serangan cyber terbesar di dunia. Menurut Symantec, dari total serangan cyber yang berasal dari China 21,3 persen di antaranya dilakukan dari Shaoxing.
China menduduki posisi puncak asal serangan cyber global, dengan persentase 28,2 persen. Posisi berikutnya ditempati Rumania dengan 21,1 persen diikuti berturut-turut oleh Amerika Serikat, Taiwan dan Inggris Raya.
Symantec memaparkan, para cracker di China melakukan pengintaian cyber dengan target serangan misalnya aktivis hak asasi manusia. Ada kemungkinan serangan ini disponsori oleh pemerintah setempat.
Serangan dilakukan dengan mengirim e-mail berisi attachment berbahaya. Jika pengguna komputer membuka attachment yang tampaknya tidak mencurigakan itu, kode jahat akan menginfeksi perangkat mereka.
"Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan akses ke data sensitif atau sistem internal dengan target individu tertentu atau perusahaan," jelas Symantec, seperti detikINET kutip dari OneIndia, Selasa (30/3/2010).
Fino Yurio Kristo - detikinet
sumber : detikinet.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar